Kok bisa sih, orang itu lancar menulis? Sekali duduk, bisa ngetik berhalaman-halaman tulisan. Sumber idenya dari mana aja, ya? Gimana caranya ya biar lancar menulis kayak dia?
sumber: freepik |
Saya suka bertanya-tanya tentang hal tersebut. Mungkin kamu juga menanyakan hal yang sama. Di sini insya Allah saya akan membagikan apa yang saya ketahui.
Pada beberapa momen, saya bisa lancar sekali dalam menulis. Selama saya aktif menulis, rekor paling lancar adalah 10 halaman dalam waktu 3 jam! Fantastis buat saya pribadi. Wajar, saat itu saya sedang menggarap sebuah naskah.
Kalau ingat masa-masa produktif itu, saya bingung dengan kondisi saat ini. Sekarang terasa lebih sulit untuk menulis.
Inilah tujuannya...
Apa yang akan saya bagikan di tulisan ini akan menjadi pengingat bagi saya.
Pengalaman Pribadi
Pasti kita nggak asing dengan tugas pasca liburan ketika masa-masa sekolah. Ya, kan? Biasanya, pertama kali masuk sekolah setelah liburan, kita diminta nulis pengalaman liburan saat hari pertama masuk. Macam-macam tuh ceritanya. Ada yang liburan ke rumah nenek, ada yang jalan-jalan ke tempat wisata, ada yang ceritain pengalaman nyasar. Ya, yang terakhir itu saya.
Baca juga:
Bagi saya, pengalaman adalah harta terpendam. Semakin digali, semakin banyak emas yang didapat. Ya, mirip seperti menambang. Menuliskan pengalaman sangat mudah, terutama pada pengalaman-pengalaman berkesan. Saya pernah menulis pengalaman ikut lomba stand up comedy. Bahkan, saya pernah menulis pengalaman yang kelihatannya sepele, misalnya nyasar.
Dari dulu saya hobi nyasar kayaknya. Akibat kemampuan spasial yang rendah.
Balik lagi ke topik. Menulis pengalaman pribadi selalu menyenangkan buat saya. Ringan untuk dituangkan, sekaligus bisa menjadi pelajaran bagi pembaca, baik dari kesukesan maupun dari kegagalan pengalaman.
Intinya, untuk memulainya: tulis, tulis, tulis. Jangan berhenti nulis. Tumpahin deh tuh semuanya. Tinggal finishing-nya: edit, rapihin, kalau suka komedi tinggal ditambah.
Buku
kitabnya anak kimia: Vogel |
Mungkin teman-teman akrab sama kalimat “penulis yang hebat adalah pembaca yang rakus”. Maksudnya, kalau mau jadi penulis yang hebat, teman-teman nggak perlu makanin buku-buku di perpustakaan. Bukan.
Baca juga
Kalimat itu masuk akal. Ketika kita membaca, otomatis kita punya banyak simpanan kata-kata, memerhatikan bentuk kalimat, menyusun alur cerita, dan lain-lain. Belum lagi ide yang tiba-tiba muncul dari buku yang dibaca. Contohnya, ketika saya membaca buku-buku Raditya Dika, saya jadi pengin nulis lelucon.
Selain itu, ketika membaca, saya sering merasakan sengatan semangat untuk mulai menulis. Bagi saya ini penting. Contohnya lagi, saat saya dulu giat baca buku Raditya Dika, saya jadi produktif nulis di blog. Saat baca skripsi, saya jadi pengin lulus.
Iyalah, siapa sih yang nggak mau lulus.
Video dan Film
Mungkin ini terjadi bagi orang yang suka nulis tapi kurang suka baca. Bisa juga kejadiaannya, orang yang suka nulis tapi lagi bosan baca. Apa pun itu, video dan film bisa jadi sumber inspirasi.
Bagaimana caranya video dan film bisa menjadi sumber ide menulis? Bagi yang belum terbiasa, saat menonton video atau film, semuanya hanya sekadar lewat. Tapi, pasti kita akrab dengan kebiasaan untuk menceritakan ulang apa yang kita tonton. Misalnya; gimana alur ceritanya, gimana penampilan tokohnya, info apa yang didapat, dan lain-lain.
Ceritakan! Dari pertanyaan-pertanyaan itu kita punya sumber ide menulis, sekaligus memberikan rekomendasi kepada pembaca apa yang telah kita tonton.
Media sosial
Berlimpahnya konten di media sosial dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi sumber ide menulis. Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lain masih jadi tempat yang ramai. Pertanyaannya: konten mana yang bisa dijadikan tulisan?
Setiap yang lewat di layar adalah ide. Status orang yang isinya keluhan, bisa jadi ide untuk menulis tentang bersyukur. Instastory isinya tempat wisata melulu saat liburan, bisa jadi tulisan juga.
Misalnya, tentang liburanmu yang membosankan.
Selain itu, saya suka manfaatin beberapa fitur di medsos untuk nyari ide. Biasanya saya pakai fitur question di Instagram buat munculin ide-ide untuk menulis.
***
Begitulah sumber-sumber yang biasa saya gunakan untuk melancarkan kegiatan menulis. Kalau ada tambahan, silakan tulis di kolom komentar, ya.
24 Comments
sejauh ini saya sendiri kalo nulis inspirasi paling banyak berasal dari pengalaman pribadi, lebih lempang nulisnya, yahh meskipun niche nya ga biasa karena angkat tema finansial, tapi banyaknya pengalaman jadi mudah menuliskannya.
ReplyDeletelain-lain dapat dari buku, sosmed, dan kadang dari website lainnya
Berarti banyak pengalaman tentang finansial ya mas? Keren banget~
DeleteAku dapat inspirasi menulis justru dari seminar2, rasa ingin berbagi lewat catatan.
ReplyDeleteWaini, mantep!
Deletewkwk sama saya juga suka nyasar tapi tidak pernah terlintas untuk nulis dari kejadian kesasar saya padahal pernah ada yang cukup wah jikalau saya tulis
ReplyDeleteHahaha, ada keseruan tersendiri sebenernya nulis cerita pengalaman nyasar
Deletehal-hal di sekitar kiat sangat menarik untuk ditulis
ReplyDeleteBetul
DeleteSaya sih lebih banyak menggunakan pengalaman pribadi dengan sedikit bumbu biar lebih hidup. Kadang juga menulis tentang opini terhadap apa yang terjadi di sekitar saya.
ReplyDeleteKeren mas, mirip-mirip lah kita~
DeleteKalo ide sbnrnya aku LBH suka dr pengalaman pribadi mas. Apalagi blogku juga nichenya traveling yg based on pengalamanku sendiri. Jd kalo memang sedang ga traveling, aku suka mentok tuh mau nulis apaan lagi. Itu tanda kalo aku hrs jalan lagi sih :D. Kalo mau nulis berdasarkan pengalaman org lain, ntah Napa aku ga dpt feelnya. Nulisnya juga mentok..
ReplyDeleteBerat juga ya kalo sering ngerasa mentok. Jalan-jalan terus :')
DeleteHidup kekuatan dari dalam (pengalaman pribadi)!
1 lagi mas, diskusi di grup2 wa, kadang jadi inspirasi sebuah tulisan
ReplyDeleteAha! Betul banget mas..
Deleteaku aku sih prefer ke buku, sama satu lagi podcast,, entah kenapa di podcast ngebuat aku jadi punya referensi buat nulis, dan dari podcast juga aku tau kosa-kata baru.
ReplyDeleteWah keren, tambahan. Saya juga suka denger podcast... dan berakhir ketiduran :D
DeleteCerpen-cerpen yang gue hasilin di blog dua bulan terakhir ide dasarnya berasal dari buku yang gue baca, film yang gue tonton, dan pengalaman pribadi yang kadang gue gabung jadi satu. Belum pernah sih nulis cerpen yang idenya berangkat dari status di media sosial. Nanti deh dicoba. Wkwk
ReplyDeleteWoh iya tuh bang, gabungan dari berbagai sumber. Jadi lebih berwarna tulisannya~
Deletemenulis hal yang luar biasa timbang ngegosip mendingan nulis dan nulis...kalo nulis jelas mbaca dong dan akhirnya dengan baca informasi dan data akan didapat akhirnya nulis jadi positif dan bermakna....keren
ReplyDeleteNulis jadi tambah keren~
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteinspirasi menulis kalau saya sebenarnya bisa dari mana ajaa yaa. cuma ngegerakin badan untuk mulainya itu yang susah banget. sepertinya kaum rebahan bakal setuju sama kata-kata saya.
ReplyDeleteAyo lawan! Hehehe. Kaum rebahan bawa perubahan kalo kata mas Fathur
DeleteIya aku sering kesulitan nemu ide untuk menulis. Blog ku yang dulu aku nulis kuliner. Blog baru ku ini yang niche nya macam-macam alias gado-gado. Bener juga ide bisa berasal dari pengalaman yang kita alami. Apalagi kalau pengalaman lucu ya bagus untuk ditulis.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.
Emoji