Kalau dihitung sejak awal masuk SMA, entah berapa kali gue mengalami remedial. Artinya, gue sering mengalami kesakitan karena nilai ujian nggak tuntas. Itulah sebabnya, gue jadi terbiasa dengan kesakitan ini. Namun, teman-teman gue terlalu pusing ketika remedial. Andai mereka tau, gue pun sama sakitnya dengan mereka. Tapi gue berusaha mencari hikmah di dalamnya. Karena, gue sudah terbiasa remedial. Padahal, gue mau banget tuntas ujian semua mata pelajaran.
Untuk kalian yang sering, atau minimal pernah remedial, duduklah bersamaku di sini.
Untuk kalian yang sering, atau minimal pernah remedial, duduklah bersamaku di sini.
***
Kepada orang yang remedial,
kuatkanlah dirimu
dari segala celaan
entah dari guru, lawan, maupun temanmu berikan.
Kepada orang yang remedial,
meratapi nilai yang tak tuntas hanya akan mengiris perasaan
semua keyakinan, tiba-tiba sirna begitu melihat nilai yang ada.
Tak puas, tak terima. Namun begitu nyatanya.
Kepada orang yang remedial,
biasakanlah dirimu
menghadapi sulitnya proses.
Proses yang nantinya membuatmu lebih dewasa dalam menyikapi nilai ujian.
Kepada orang yang remedial,
jadikan nilaimu sebagai cermin
atas segala proses belajar yang telah dilalui
apakah kamu sudah menguasai, atau belum samasekali
Kepada orang yang remedial,
lihatlah dirimu, betapa tidak beruntungnya
padahal kau belajar hingga larut malam
sampai kantung mata mulai menghitam
Kepada orang yang remedial,
tetaplah yakin pada dirimu sendiri
jangan menilai kau tak akan mampu lagi
menghadapi rimba sekolah yang keras
Kepada orang yang remedial,
jangan putus asa, sesungguhnya nilaimu akan tuntas di rapor.
*ditulis ketika meratapi nilai UTS Kimia dan Bahasa Inggris yang kacau abis.
8 Comments
Jikalau sekolah tak mendapat remedial, maka masa sekolahmu kurang lengkap X)
ReplyDeleteBetull :))
DeleteSebagai mantan Panitia remedi aku terharu. ;')
ReplyDeleteUhhhhh, panitia remedi :')
DeleteHahahaha Robby. Trenyuh nih. Jaman aku masih sekolah trus sering kenal remidi, nggak pernah kepikiran buat puisi beginian. Galau anak sekolah jaman sekarang bukan cuma karena cinta ditolak aja ya :'D
ReplyDeleteHehehe, ini karena nggak nemuin galau karena cinta jadinya galau karena remedial
DeleteKalo gue nggak mau duduk bersama dan membaca sajak ini sambil berdiri gimana rob. Maksudnya posisi tubuh yg berdiri, bukan berdiri yg ada dipikiran ica.
ReplyDeleteApakah kita masih disebut kawaan.
Tenang, kita saling follow di Twitter. Itu cukup. :)
DeleteTerima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.
Emoji