7 Alasan Mengapa Kita Harus Menulis

Pasti banyak tulisan-tulisan serupa, bahkan kamu sendiri sudah paham alasannya. Nggak masalah. Dalam tulisan ini saya hanya berbagi dan bertukar pendapat.

sumber gambar: Pixabay

Memulai aktif menulis sejak 2014 di blog membuat saya banyak belajar. Memang belum banyak “materi” yang pernah saya dapat, tapi hal-hal yang tidak terlihat sudah banyak saya rasakan.

Tulisan ini saya buat sebagai bentuk alasan saya selama ini tetap menulis blog.

1. Mempersenjatai diri
Satu hal yang paling saya rasakan dari kebiasaan menulis adalah bertambahnya tools dalam diri saya. Maksud saya, tools ini adalah suatu modal yang bisa saya bawa ke dunia mana pun yang melibatkan proses menulis di dalamnya. Walaupun lebih sering nulis tentang curhatan di blog, kebiasaan menulis itu bisa banyak berdampak pada kelancaran saya menyampaikan pikiran. Di luar yang saya kira selama ini.

Baca juga: 


Contoh paling nyata adalah ketika saya harus membuat tugas membuat esai atau makalah. Saya merasa lebih hati-hati dalam menyampaikan topik. Karena terbiasa menulis dan mengedit, saya jadi punya kesempatan memperbaiki tugas-tugas saya secara mandiri.

Selain dalam menulis, kebiasaan proses sebelum menulis pun sangat membantu saya. Kebiasaan menyusun kerangka tulisan membuat saya jadi lebih produktif dalam kerja-kerja kelompok.

2. Mencurahkan pemikiran
Tiap individu punya pemikiran yang berbeda.

Misalnya, ada 4 orang tengah berkumpul. Di hadapan mereka ada sebuah gorengan. Dalam keheningan, tiap-tiap orang dalam benaknya pasti memikirkan hal yang berbeda-beda.

Dalam benak mereka...

Orang 1: "Buat si dia aja deh, kasihan. Kayaknya laper banget."

Orang 2: "Mau ngambil, tapi malu."

Orang 3: "1 menit nggak ada yang ngambil, gue comot."

Orang 4: "Kasih kucing aja apa ya?"

Gorengan bisa diganti jadi kentang goreng (Sumber: Pixabay)

Dari contoh yang aneh ini membuktikan setiap orang memikirkan hal yang berbeda. Namun, tidak ada yang berani mengungkapkan di antara mereka. Dengan menulis, seseorang bisa terfasilitasi dalam menyampaikan pendapatnya. Inilah nikmatnya menulis. Nggak ada alasan buat malu dalam menulis karena respons yang didapat nggak langsung.


3.Mengabadikan ingatan
Kita nggak pernah tahu, bisa jadi apa yang tengah kita pikirkan saat ini dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat di masa mendatang. Nah, inilah fungsinya menulis. Ia mengikat gagasan hari ini dan kelak dapat dijadikan pelajaran. Cara seperti ini adalah sebuah kebiasaan yang sudah lama dilakukan bahkan hingga saat ini.

Lalu, bagaimana kalau tulisan itu hanya bersifat curhat? Jelas bisa bermanfaat juga. Di masa mendatang, kita bisa melihat diri kita di masa lalu lewat tulisan. Diri kita yang sekarang, yang tentunya semakin matang dalam menyikapi suatu persoalan, berpeluang mengambil pelajaran dari masa lalu melalui tulisan.



4. Mengenali diri

Menulis membuat kita kenal akan diri sendiri. Apalagi bagi dia yang menceritakan pengalamannya dalam bentuk tulisan. Dia akan terus menyelami diri untuk mengingat-ingat kejadian apa yang sudah dialaminya. Melalui menulis pula, seseorang bisa melakukan terapi. Setelah menulis, pasti ada perasaan lega karena bisa mengungkapkan apa yang muncul dalam benak. Dapat mengurangi rasa stres dalam diri.

5. Menyusun pikiran
Dalam prosesnya, menulis membutuhkan kesesuaian antara satu bahasan ke bahasan lain. Pasti nggak enak ketika kita baca artikel tentang resep membuat martabak, lalu melompat ke topik kenaikan harga BBM.

Menulis “memaksa” kita untuk menyusun apa yang harus disampaikan secara berurutan dan nyambung. Semua ini adalah bentuk latihan agar kita menjadi seseorang yang teratur.

(Baca juga: Nggak Berhenti Nulis)

6. Menebar kebaikan
Sudah banyak orang yang terpengaruh hanya lewat tulisan. Nah, ini adalah alasan terkuat bagi saya mengapa seseorang harus menulis. Lewat tulisannya, seseorang bisa menggerakkan banyak orang untuk mengajak orang lain melakukan hal kebaikan. Dia nggak perlu pelantang atau pengeras suara. Lewat pena dan kertas (atau versi  sekarang: laptop/handphone dan internet).

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Q.S. Fussilat: 33)

Bonus: saya pernah dengar salah satu podcast yang keren.
Coba dengar deh: “Kenapa Harus Kamu yang Bergerak” — Creatalks atau bisa di Spotify, cari aja "Terbangin".

7. Berlatih lapang dada
Menulis pun bisa melatih kita untuk berlapang dada, terutama setelah kita publikasikan tulisan tersebut. Tulisan yang sudah dipublikasikan pasti akan ditanggapi, entah itu dengan pujian atau kritikan. Suka nggak suka, kita harus menerima itu semua dan berlapang dada. Kita pun menjadi lebih dewasa dalam menanggapi tanggapan orang. Mana yang harus direspons, mana yang sebaiknya diabaikan.

Masih banyak tentunya alasan yang bisa saya bagikan. Tapi saya mencegah diri untuk menambah alasan-alasan lagi. Kata guru saya, jangan banyak alasan (apalagi kalau terlambat).

Yuk, semangat lagi menulisnya!

Post a Comment

20 Comments

  1. hahay padahal dulu sering dibilang menulis itu sia sia sama ortu katanya mending belajar matematika sama belajar lainnya daripada nulis2 gak jelas. Eh sekarang manfaatnya banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, kan. Kadang yang nggak jelas itu cuma permulaan dari proses aja..

      Delete
  2. Setuju banget! Semakin banyak menulis, semakin kita terbiasa mengatur pemikiran sehingga runut. Dari sekolah, kuliah, dan kerja, keahlian menulis selalu terpakai.

    ReplyDelete
  3. Kalau buat aku menulis itu kebebasan.. Kita bebas mau mencurahkan perasaan dan pikiran kita apa aja.. Semakin banyak menulis kita juga semakin mengenali diri sendiri

    ReplyDelete
  4. Selain karena senang, dulu saya menulis karena ingin eksis. Seneng kalau tulisan bisa tayang dan dikenal pengunjung dari mesin pencari. Lama-lama ada tanggung jawab untuk nulis yang baik-baik.

    ReplyDelete
  5. setuju. sebagai seorang vlogger, saya juga menulis script duliu sebelum direkam menjadi video

    ReplyDelete
  6. Makin semangat nulis dong kalau kayak gini😁, walaupun cuma curhatan nggak jelas tapi pasti ada manfaatnya. Dan yang paling saya suka karena kalau ada respon kita nggak melihatnya secara langsung, karena lewat tulisan jadi lebih ramah tamah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti ini contohnya ya hehehe, dari dulu komen di blog emang paling seru dah

      Delete
  7. gue baru aja membuat blog baru yang isinya tentang curhatan, opini, dan uneg-uneg gue. gue takut nggak ada pembacanya. tetapi setelah baca artikel ini gue jadi yakin untuk tetap menulis. karena betul seperti yang dibilang di artikel ini dan juga pernah diblang sama Bung Fiersa Besari bahwa menulis merupakan salah satu langkah menuju keabadian

    ReplyDelete
  8. aku suak menulis , segala apa ayng aku lihat aku dengar bisa jadi tulisan

    ReplyDelete
  9. Betul,

    Saya pribadi suka membaca ulang tulisan tulisan bahula saya, lumayan membantu untuk menghibur diri sembari mengingat ingat kejadian lampau.

    ReplyDelete
  10. Cihuuuy. Keren Rob! Walaupun kalo gue lebih ke menebar keburukan bagi tiap umat sih. *lalu digebukin massa

    ReplyDelete
  11. Aku sendiri tipe yg LBH bisa menyatakan sesuatu lwt tulisan mas, drpd ngomong lgs. Makanya aku benci nelpon ato lgs bicara ke seseorang :p. Kebalikan Ama suami yg LBH ekspresif. LBH suka menyatakan lwt verbal drpd tulisan. Pernah kita berantem, tp dia bingung kenapa aku bisa semarah Krn suatu hal yg menurut dia sepele. Dan aku ngejelasinnya lwt tulisan hahahaha. Krn bakal LBH runut kalo aku ceritain dr situ :D.

    Alasan lainnya kenapa aku menulis, Krn aku pelupa. Ga pengen aja semua pengalaman traveling dan kuliner , bisa terlupakan gitu aja. Mnding ditulis jadinya :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)