Kali Pertama ke Kampus

"Elo dari fakultas apa? Jurusan apa?”

Kalimat itu sering muncul ketika gue datang ke sana, calon kampus. Selama gue melewati orang-orang kalimat itu terus menerus muncul. Gue mau ikutin cara mereka buat nyari kenalan, tapi gue nggak berani memulai. Padahal, gampang aja sebenarnya buat melakukannya. Tinggal cari orang duduk atau berdiri sendiri, tanyain deh, “Elo dari fakultas apa?”

Dalam perjalanan menuju calon kampus gue bertemu seorang cewek yang—tanpa sengaja gue lihat—wallpaper handphone-nya berupa screen capture bertulis “RUTE KE UNJ”. Kalau tahu begini, harusnya gue bisa nunjukin jalan tanpa harus membuat dia sering-sering buka handphone. Selagi masih dalam pandangan, gue mau ikutin dia... bakal nyasar atau enggak.

Kalau nyasar gue ketawain.

Turun dari angkot gue mengetahui ternyata dia berangkat bareng bapaknya. Berkumis dan pake sepatu olahraga membuat bapak itu terkesan galak. Feeling gue beliau anak bela diri. Atau paling tidak, pernah ikut tes masuk militer sehingga punya fisik yang tangguh. Seandainya ending-nya dia nyasar dan tahu gue ngetawain anaknya, bisa-bisa sepatunya yang gede itu mendarat ke muka gue.

Turun di halte Harmoni gue melihat mereka berdiri di depan koridor yang berbeda dengan gue. Dalam hati, "Ayo kita buktikan siapa yang tercepat."

Sampai di kampus gue belum melihat mereka. Di kampus yang katanya nggak luas-luas amat ini, gue nggak tahu harus lewat mana. Salah gue juga nggak nanya satpam atau orang di kampus buat nunjukin gedung yang mau gue tuju. Gue malah keliling-keliling kampus. Berhubung kata kakak gue kampus UNJ nggak terlalu luas, gue nggak ragu buat ngelilingin. Malah ketemu calon maba juga yang lagi nyari gedung. Di antara gue yang tersesat, tetap ada yang tersesat. Ralat, maksud gue, GUE YANG NGIKUTIN ORANG INI DI BELAKANGNYA. Nyasar bareng-bareng deh.

“Mau ke mana, Mas?” tanya bapaknya si calon maba. “Eh, masnya mahasiswa bukan?”

Gue buru-buru menjelaskan sebelum dikira yang aneh-aneh. “Iya, Pak. Mau lapor diri.”

“Nah, tuh sama,” ujar bapak itu pada anaknya. Anaknya tampak risi dan malu-malu. “Ya udah, Mas, bareng aja.”

Iye, nyasar bareng.

Akhirnya kesesatan ini berujung pada kerumunan calon mahasiswa baru yang sudah berkumpul. Nggak nyasar terlalu jauh deh.

Aku calon maba. Berarti aku calon lucu~

Gue jalan ke sana kemari mencari informasi kapan loket pengumpulan berkas dibuka. Sejauh ini belum ada yang mengantre di belakang loket. Seorang satpam berbicara lewat pengeras suara, menyuruh calon mahasiswa baru untuk berbaris mengambil nomor antrean. Antrean mengular panjang sekali. Gue kebagian nomor 183.

Selesai mendapatkan nomor antrean, gue mendengar suara bernada kepanikan, “Di mana mau ngambil nomor antreannya?” Gue melirik ke sumber suara, wajahnya gue nggak kenal. Tapi tasnya gue ingat, bahwa dia orang yang tadi pagi ketemu di angkot. Aha! Gue duluan yang sampai ke sini. Gue menang!

Sembari menunggu giliran masuk ke loket, gue duduk-duduk bingung di belakang tanaman. Celingak-celinguk nggak ada yang gue kenal. Seperti sesuatu yang pernah dialami. Apakah ini rasanya... dihipnotis?

“Misi, boleh numpang duduk?”

Suara halus itu memaksa gue menoleh ke arahnya. Bukan cewek, tapi seorang cowok berkemeja hitam. Orangnya mungil, begitu menurut pengakuannya sendiri di grup WhatsApp setelah gue kenalan dengannya.

“Dari fakultas apa? Jurusan apa?”

NAH, INI YANG DITUNGGUIN.

“FMIPA. Pendidikan Kimia,” jawab gue singkat. Agar terkesan akrab, gue menanya balik ke dia.

Tips: Penting untuk kamu saat bertemu orang asing lalu ditanya-tanya. Jawablah dengan singkat, tanpa perlu curhat (soalnya kalau langsung curhat males dengerinnya). Kemudian tanya dia balik.

“Oh, FMIPA juga?” ujarnya terkejut. “Aku Biologi.”

Kemudian kami saling diam. Nungguin siapa duluan yang nanya biar mulai obrolan.

Beberapa menit kemudian, dia nanya, “Namanya siapa?”

“Robby,” jawab gue. “Elu?” Iya, saking kagetnya gue cuma ngomong “elu?” doang. Semoga dia ngerti dalam konteks apa kita sedang ngobrol.

“Bani.”

“Oooooh.” Gue teringat sesuatu. “Yang ada di grup WhatsApp ya?”

“Iya, betul.” Dia mengiyakan. “Kok kamu nggak pernah muncul di grup?”

Sebenarnya gue pernah muncul sekali untuk nanya. Hari-hari berikutnya gue nggak pernah muncul lagi.

“Hehehe, iya. Abisnya penuh terus chat-nya.”

Di tempat ramai seperti saat ini, pasti dapat ditemui beberapa orang berjualan. Di tempat lapor diri ini, misalnya, ada bapak-bapak yang keliling menjual map kertas. Sudah lama gue perhatikan bapak itu menawari setiap orang yang dilewatinya. Sambil nyodorin map, dia bilang, “Mapnya, mapnya. Yang SBMPTN warna biru.” Dalam hati, untung gue udah beli dari rumah warna biru.

Kebanyakan dari calon maba cuek aja. Paling beberapa orang aja yang nyetopin bapak itu untuk nanya harga. Nggak beli. Namun, semua berubah karena adanya strategi pemasaran....

“Pengumuman. Untuk calon mahasiswa baru diharapkan menyiapkan map warna biru untuk mengumpulkan berkas.”

Pengumuman dari satpam itu langsung membuat bapak penjual map kewalahan. Para calon maba langsung mengerumuni bapak itu kayak semut ketemu astor yang jatuh ke lantai. Baju si bapak udah nggak kelihatan lagi karena tertutup kerumuman calon maba. Dari jauh, gue mendengar sayup-sayup suara bapak penjual map, “Sabar, ya, sabar.”

Gue dan Bani, yang sejak tadi sepertinya melihat objek yang sama, tertawa ngakak melihat ramainya kerumunan. “Gila, sekali diumumin langsung rame,” Bani kagum.

“Gue curiga tuh, satpam sama bapak-bapaknya udah janjian.”

“Hahaha, iya, ya. Bisa jadi.”

Di saat yang lain sedang mengantre untuk mendapatkan map, gue malah ngeracunin teman baru dengan kecurigaan cenderung suuzon. Kalau ada kakak tingkat yang tau gue lagi ngomongin satpam dan bapak itu, dan gue bilang mereka sudah janjian, gue takut bakal ditanya, “Elo fakultas apa? Jurusan apa?!”

--
Sumber gambar; http://newteknoes.com/gambar-dp-dan-meme-lucu-mahasiswa-baru/

Post a Comment

41 Comments

  1. wkkwk pengalamannya seru, serius. jadi penasaran setelah bapak penjual map laku keras ngapain lagi. :v

    Btw, sesama calon maba. kita sama sama imut yah wkwkkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, iya. Dia nyetok map lebih banyak lagi. xD

      Yuhuuy. Sesama calon maba juga!

      Delete
  2. dan apakah kelanjutan cerita ini engkau akan jatuh cinta dengan Bani...
    haha

    sial, benar juga satpam itu pasti sekongkol, atau mungkin penjual map itu adalah seorang dosen yang sedang mencari uang tambhan.
    eh btw harga map sekarang berapa, ya? apkah sama seperti dulu? terus yang warna biru itu harganya mahalan mana sama yang warna ijo telur asin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tunggu di postingan selanjutnya! Wahahaha, nggak ada kelanjutannya.

      Nggak berani nge-iya-in kalau itu dosen. :))
      Kayaknya yang warnanya lebih solid lebih mahal deh. Nggak tau juga, udah lama banget nggak beli map ijo telur asing.

      Delete
  3. Semangat untuk hari2 pertama kuliahnya, cepat2 skripsi, baru nikah. hehehe~

    ReplyDelete
  4. Semangat Mahasiswa Baru!!!!!
    Pokoknya awal awal kuliah kudu banyakin berteman sama siapa aja deh, nanti kalau sudah di semester semester tua sudah hilang momen momen indah awal kuliahnya :D

    ReplyDelete
  5. Wah, sama-sama calon mahasiswa baru nih hohoho
    Semoga nggak beneran dipanggil sama kakak tingkat ya =D

    ReplyDelete
  6. Hai, Rob. Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya?

    Baru maen lagi nih, di tengah kesibukanku, aku berusaha membagi waktu itu ngeblog :)

    Baru tadi pagi aku anter sodaraku ke UIN. Dia lagi tes masuk kuliah gitu. Bedanya, kalau di kampusmu itu bapak penjual map kertas. Kalau tadi banyak yang jualan papan buat ujian itu lho, apa sih namanya. Ah, lupa..

    Yang jelas udah berapa kali, setiap aku lewat di tawarin terus. Padahal kan aku bukan maba..hehe

    Pengumumuman itu ternyata membuat rezeki berdatangan ya. Peluang jualan tuh :D

    Selamat ya, Rob. Udah memasuki hari-hari pertama kuliah. Semoga selalu dimudahkan, tetap bisa membagi antara kesibukan kuliah (nugas) dan berbagi cerita di blog ini :)

    Good Luck :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mas Andi. Sehat wal afiat.

      Hahaha, iya iya. Di lokasi tes mesti ada tuh tukang papan ujian. Saya dulu pernah kejebak beli karena lupa bawa. xD

      Aamiin. Semoga tetep seneng bercerita di sini di antara sibuknya kuliah. Thank you. :)

      Delete
  7. Selain pertanyaan tentang fakultas dan jurusan (program studi) apa, nanti beberapa hari kedepan pasti akan ada pertanyaan kenapa mengambil jurusan tersebut & alasannya. Biasanya dosen yang tanya itu HAHA

    Selamat telah menjadi agent of change XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke, mari googling jawaban yang keren dari sekarang. Hehehe.

      Wadaw, istilahnya agent of change ya? Makasih, bung!

      Delete
  8. Kalo ditanya senior begitu, itu mah elu bakal jadi terget operasi. Aku pernah soalnya. Registrasi paling akhir, terlambat. administrasi tutup, itu jumat jadi harus balik lagi seninnya. kala nanya kenapa tutp, bukannya dijawab malah ditanya balik, "Prodi apa?" itu saya ditandai. karena pas ospek, beneran ketemu dia lagi dan dianuin ampe pen teriak. :D

    ngomong2 map, klo di sini, mending beli di toko draipada beli di bapak2. ada org yg gatau teknik pemasaran bapak2 itu soalnya. karena situasi mendadak mereka jual map (map cover bahan kertas tebal dan ada jepit dalamnya) biasa seharga 20rebu. dan org percaya karena emang mabanya banyak yg dari kampung2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ospek dulu keras ya? Huehehe. Takut juga jadinya pas ospek nanti gimana. Lagian regist paling akhir, kenalah kau, Bang. :p

      Ini masalahnya kampus di Jakarta, banyakan yang beli orang Jakarta juga. Duitnya selow aja keluarnya. Denger-denger mah mahal banget. xD

      Delete
  9. Gue masih lama masuk, sekitar akhir bulan delapan. Sekarang libur dan bingung mau ngapain. Hahaha...

    ReplyDelete
  10. Kukira udah belajar. Ternyata masih tersesat di kampus 😂😂

    Alhamdulillah, dagangan sih bapak penjual map laku. Berkat pengumuman. Jangan jangan... ssssttt.....!!!

    Baru kenalan udah ngajakin so'uzon 😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tersesat itu bagian dari kehidupan maba. Wajar, Kak. Hehehe. *membela diri*

      Itu khilaf, Kak. Besok-besok sesuai dosis yang tepat, kok.

      Delete
    2. Iya, yang penting jangan tersesat di jalan Tuhan ya😂😂

      Khilaf mulu kamu ih 😂😂

      Delete
    3. Huehehe, selagi masih wujud manusia bakal khilaf terus (ngakunya). :))

      Delete
  11. Wkwkwk kocak amat yaaaak pertama ke kampus ._. aku dulu gimana ya pertama ke kampus? Hmm...
    Lupak.
    Udah empat tahun lalu.

    Eh, bentar? Empat tahun ya.
    Jadi sekarang aku semester 8.
    Skripsi, belum kesentuh.
    Mmm... Empat tahun ya...
    Yaudah ya, aku mau fokus kuliah dulu ya.

    Oh iya Rob, besok-besok kenalannya sama Cewek juga ya :) Kasihan Bani di PDKT-in kamu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku masih calon maba, Mas Feb udah semester tua. Tapi, orang menyangka muka kita seumuran. :(

      Wahaha, cepet selesai skripsinya dan lulus. Jangan nyebar foto-foto yang bikin anak kecil sawan.

      Oh itu, bisa diatur. Kebetulan kampus ini banyakan cewek, kecuali di fakultas olahraga. :))

      Delete
    2. Yah, nasibmu berati ya bermuka tua juga :( dulu pertama ospek, pertanyaan yang pertama kali diajukan sama maba-maba lain ke aku itu : 'Umur berapa Mas?' kan tega ya.

      Aamiin ya Allah cepat selesai dan lulus. Dan semoga anak-anak pada nggak sawan ya.

      Nah, kalau dapet, oper satuh sini ya.

      Delete
    3. Njir, ujung ujungnya ngarep di oper satu 😂😂😂😂

      Delete
  12. Widihhh anak kimia, tak kira jadi anak biologi gegara beberapa postingan kemarin mbahas biologi biologi mulu hehe. Congrats rob, siap siap praktikum sama responsi ye?

    Nab, habis beli map biru di bapak bapak yang udah kong kalikongan sama satpam, biasanya ada calo bersliweran buat nawarin kost'an *ini kalau di daerah UNS tapi sih XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biologi cuma seneng dengerinnya aja. Hehehe. Alhamdulillah bisa kuliah di jurusan itu. Siap itu mah, siap. Harus siap. Hehehe.

      Kalau di UNJ cuma nyebarin brosur asrama. Yang nawarin kost nggak nemu.

      Delete
  13. Mungkin bapak bapak itu calon pengusaha kali rob, udah pinter memanfaatkan peluang.
    Sambil memanfaatkan pengumuman


    Eaaa ikutan suudzon nih.

    Btw keren kali kau anak kimia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woooo, suuzon juga, woooo. :D

      Alhamdulillah, Kak. :)

      Delete
  14. Cieee mahasiswaaa baruuuuu, pendidikan kimia pulaaaa, semangaaatt yaaaa

    Btw salam buat bani , gue ngikut numpang ketawa ajah hahahaahh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat juga, Kak, di Perancis! Yuhuuu. Mau nyusul juga rasanya hehehe.

      Semoga orangnya baca ini.

      Delete
  15. Gue juga maba. Bar semster 5 kwkwkwkkwkwkw heheh

    Salam kenal vro, gue suka blog lo.. udah gue follow, gue harap di follow balik yaa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. NAH, INI NIH YANG LAYAK DISEBUT MAHASISWA SEMESTER LIMA. MUAHAHA. *capslock jebol*

      Salam kenal!

      Delete
  16. Ciee spetinya mulai saat ini robby akan mnulis tntag kseharian ngampus nihh. Maba masih selow, blm ntr kalo bkin2 tugas, apalagi skripsi. Wkwk pdhal gue kaga kuliah, tp sering bca2in postingan yg pda kuliah, jd ikut mrasakan sedih senangnya :'D

    Ohh, jd sblumnya udh prnah digabung dlm 1 grup watsap/line gtu ya? Ya, untung aja sih, jd pas ktmu tinggal, "ohh jd dia yg namanya si anu? Blablabala" seru tuh masa2 itu. Baru2 knalan msh sok kalem, blm kliatan aje gesreknya... Wkwk

    Dilihat dri prckapan dan becandaan kalian, sprtinya kalian cpet jg akrabnya. Ah, mstinya lu ajak ngmng cewe yg bapaknya galak td dong, Bi. Seru dah. :D wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena udah nggak sekolah, sepertinya nulis keseharian kuliah deh. Kecuali kalau bolos, nggak bisa nulis apa-apa nanti xD

      Iya, semacam dikumpulin sama kakak tingkat biar ada info-info penting langsung tau calon mabanya.

      Huehehe, langsung nyetel kayaknya. Kalau buat ngajak ngobrol cewek mah susah. Nggak berani. :(

      Delete
  17. kirain bakal ketemu cewek bro, sekalian deh tuker nomor whatsapp dan jadian. hehe...

    ReplyDelete
  18. Semoga dapet Rob! Itu lo abis tes nggak keliling2 dulu? Siapa tahu nemu mahasiswa abadi yang mukanya lucu. Kan bisa diketawain. *jahat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan abis tes, Bang. Itu tinggal lapor diri. Hehehe. Di sana sih ketemu mahasiswa tua, tapi anak teknik. Nanti dibacok pake obeng.

      Delete

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)